BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Biji merupakan
sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.Mempunyai biji merupakan
salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi
tumbuhan spermatophyta biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon
tumbuhan baru atau lembaga.Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan
dapat mempertahankan jenisnya.Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai
bagian – bagian tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan
bagian – bagian tersebut tidak selalu sama. Apa sajakah bagian – bagian
penyusun biji pada umumnya? Serta bagian apa yang membedakan biji monokotil dan
dikotil? Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji mengalami proses yang
dinamakan perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu
tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji
yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis
yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal
sebagai kecambah. Bagaimanakah proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada
bab selanjutnya.
Biji mempunyai
bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat
telur dan lain-lain.Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai
biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah
siput.
Permukaan kulit luar
biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan
sebagainya.Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi biji?
2. Bagaimanakah
struktur antomi biji?
3. Bagaimana perbedaan biji monokotil dan dikotil?
4. Apa pengertian
perkecambahan pada biji ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dan fungsi biji.
2.
Untuk mengetahui struktur anatomi biji.
3.
Untuk mengetahui perbedaan biji monokotil dan
dikotil.
4.
Untuk mengetahui perkecamban pada biji
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Fungsi Biji
Biji
merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon
individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan
atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji
(bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan
kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhan
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk
dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang terletak di dalam bakal buah.Di dalam
bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang
merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar
lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga.
1. Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.
2.
Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan.
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya
terbentuk. Bagian ini juga berfungsi untuk menimbun makanan
3.
Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan
ruas batang di bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga
disebut plumula (puncak lembaga). (Hidayat:1995)
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh
daun buah, sedangkan pada Gymnospermae tidak. Biji berfungsi sebagai penyimpan
cadangan makanan dan alat pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat terjadi dengan
bantuan angin, air, kelelawar, dan manusia.
1) Angin, contoh : kapuk
2) Air, contoh : kelapa
3) Kelelawar, contoh : sawo
kecik
4) Manusia
contoh : kina dan berbagai jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi. (Suradinata:1998)
B. Struktur Anatomi Biji
1. Bagian
Biji Sebelah Dalam
Pada bagian bij sebelah dalam
terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar embrio (radicula), batang
embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan
inti biji atau isi biji.Bagian ini terdapat di dalam kulit biji.Lembaga atau
embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan
batang lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan
putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan
berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang
menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang
menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh
sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat
penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat
untuk menghisap makanan dari putih lembaga.Batang lembaga terdiri atas epikotil
dan hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon,
sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang
lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula.
(Yatim: 2007)
Bagian putih lembaga, seperti
endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.Berdasarkan pembentukannya,
endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi oleh sel
sperma.Perisperma merupakan putih lembaga luar.Bagian ini berasal dari nuselus
atau selaput bakal biji.
a. Selaput
biji (arillus)
Selaput
biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar
ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada
yang berdaging, misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada
biji rambutan.Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian
biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat: 1995)
b.
Embrio
Embrio adalah
suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina
pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan memiliki
struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan
kotiledon (calon daun). ( Suradinata: 1998)
c.
Cadangan Makanan
Cadangan makanan
merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun
banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut biji
eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan
makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam
perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu,
berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan
cadangan tersimpan di dalam selnya. (Suradinata: 1998)
Perkembangan
cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan
berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari
peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti
sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang
disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur
yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu:
1) Kotiledon,
misal pada kacang-kacangan (Legumes), semangka (Citrullus vulgaris Schrad),
labu (Cucurbita pepo L).
2)
Endosperm, misal
pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan cerealia lainnya.
Pada kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan dapat
dimakan adalah merupakan endospermnya. (Yatim: 2007)
a. Lapisan
kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput,
disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae),
kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1)
Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada
waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya
merah.
2)
Kulit tengah
(sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3)
Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan
seringkali melekat erat pada inti. (Hidayat: 1995)
b. Lapisan
kulit luar (testa).
Pelindung biji terdiri atas kulit
biji, sisa-sisa nucleus, endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi
umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami
modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Kulit
biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula
mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis
kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan
keras seperti pada kelapa.
Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga (embrio) dari kekeringan dan
kerusakan mekanis.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwama
kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi
untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan
cendawan, bakteri dan insekta. (Campbell:2008)
c. Sayap
(ala) dan Rambut (coma)
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai
alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dengan demikian biji
tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.Misalnya pada biji kelor. Selain
sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang
berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan
beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas.
(Campbell:2008)
C.
Perbedaan Biji Monokotil dan Dikotil
1.
Biji Monokotil
Tumbuhan
berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok
besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki
satu daun lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk
pertumbuhan embrio berasal dari endosperma. (yatim: 2007)
2.
Biji Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua
adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama
dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada
embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar
anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma.
Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari kotiledon. (Hidayat: 1995)
No.
|
Monokotil
|
Dikotil
|
1.
|
Berkeping satu
|
Berkeping dua
|
2.
|
Terdapat endosperma
|
Tidak ada endosperma
|
3.
|
Makanan untuk pertumbuhan embrio
di peroleh dari endosperma
|
Makanan untuk pertumbuhan embrio
di peroleh dari cotyledon
|
D.
Kecambah
Kecambah adalah
tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan
bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah
itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih
jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
1. Perkecambahan diatas
tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena
pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat
keatas, muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus
radiates), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat
digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga itu
kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah sudahterbentuk daun-daun normal
yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2. Perkecambahan dibawah
tanah (Hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam
kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang
kapri (Pisum sativum). (Suradinata:1998)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan
spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini merupakan alat
perkembangbiakan yang utama.
2.
Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru
yakni embrio dan endosperm berkembang disertai dengan perkembangan atau
pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.
3.
Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput
biji, kulit biji, sayap dan bulu.
4.
Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga
dan bagian-bagian lembaga yaitu akar lembaga, batang lembaga dan keping biji
(cotyledon).
5.
Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya
dibagi menjadi 2, yaitu :
a.
Perkecambahan epigeal
b.
Perkecambahan hypogeal
6.
Bagian – bagian perkecambahan :
a.
Radikula
b.
Kotiledon
c.
Cauliculus
d.
Hipokotil : Batang yang terletak di bagian
bawah kotiledon
e.
Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas
kotiledon
f.
Testa
7.
Fungsi biji sebagai cadangan makanan yang memperkuat
daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya.
Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis,
mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di
dalamselnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Nell A, dkk. 2008. Biologi
Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga
Hidayat,
Estiti .B. 1995. Anatomi
Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur
Tumbuhan. Bandung : Angkasa
Yatim,
Wildan. 2007. Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia