Rabu, 14 September 2016

Struktur Anatomi Biji



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia.Mempunyai biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama. Karena biji mengandung calon tumbuhan baru atau lembaga.Biji berkembang dari bakal biji. Dengan dihasilkannya biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya.Biji yang terlihat sempurna tentunya mempunyai bagian – bagian tertentu. Namun dalam biji dikotil dan monokotil jumlah dan bagian – bagian tersebut tidak selalu sama. Apa sajakah bagian – bagian penyusun biji pada umumnya? Serta bagian apa yang membedakan biji monokotil dan dikotil? Dalam proses perkembangbiakan biasanya biji mengalami proses yang dinamakan perkecambahan. Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah. Bagaimanakah proses perkecambahan itu? Akan kita bahas pada bab selanjutnya.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat telur dan lain-lain.Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya.Ini dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.

B.  Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dan fungsi biji?
2.      Bagaimanakah struktur antomi biji?
3.      Bagaimana  perbedaan biji monokotil dan dikotil?
4.      Apa pengertian perkecambahan pada biji ?

C. Tujuan
1.   Untuk mengetahui pengertian dan fungsi biji.
2.   Untuk mengetahui struktur anatomi biji.
3.   Untuk mengetahui perbedaan biji monokotil dan dikotil.
4.   Untuk mengetahui perkecamban pada biji


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Fungsi Biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan
Biji merupakan bagian tumbuhan yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) yang terletak di dalam bakal buah.Di dalam bakal buah terdapat bakal biji.Di dalam bakal biji terdapat embrio yang merupakan calon individu.Setiap embrio di dalam bakal biji terdiri atas akar lembaga, daun lembaga, dan batang lembaga.
1.      Akar lembaga (radikula), merupakan calon akar.
2.      Daun lembaga (kotiledon), merupakan daun pertama pada tumbuhan. Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis sebelum daun sebenarnya terbentuk. Bagian ini juga berfungsi untuk menimbun makanan
3.      Batang lembaga, dibedakan menjadi ruas batang di atas daun lembaga dan ruas batang di bawah daun lembaga. Daun lembaga dan batang lembaga sering juga disebut plumula (puncak lembaga). (Hidayat:1995)
Pada Angiospermae, bakal biji terbungkus oleh daun buah, sedangkan pada Gymnospermae tidak. Biji berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dan alat pemencar tumbuhan.Pemencar biji dapat terjadi dengan bantuan angin, air, kelelawar, dan manusia.
1)    Angin, contoh : kapuk
2)    Air, contoh : kelapa
3)    Kelelawar, contoh : sawo kecik
4)   Manusia contoh : kina dan berbagai jenis tumbuhan yang bernilai ekonomi. (Suradinata:1998)
B.     Struktur Anatomi Biji
1.      Bagian Biji Sebelah Dalam
Pada bagian bij sebelah dalam terdapat embrio dan bagian-bagian embrio yaitu akar embrio (radicula), batang embrio (cauliculus) dan keping biji (cotyledo).
Lembaga dan putih lembaga merupakan inti biji atau isi biji.Bagian ini terdapat di dalam kulit biji.Lembaga atau embrio terdiri atas akar lembaga (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga.Putih lembaga terdiri atas putih lembaga dalam (endosperma) dan putih lembaga luar (perisperma).
Bagian embrio, seperti radikula akan berkembang menjadi akar. Pada tumbuhan Dicotyledoneae, radikula akan berkembang menjadi akar tunggang. Pada Monocotyledoneae, akar tersebut akan berkembang menjadi akar primer, namun masa hidupnya tidak lama karena segera diganti oleh sistem akar sekunder. Kotiledon pada biji dapat berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan, alat untuk berfotosintesis sementara, dan sebagai alat untuk menghisap makanan dari putih lembaga.Batang lembaga terdiri atas epikotil dan hipokotil.Epikotil adalah pemanjangan ruas batang di atas kotiledon, sedangkan hipokotil adalah pemanjangan ruas batang di bawah kotiledon.Batang lembaga dan calon-calon daun merupakan bagian lembaga yang disebut plumula. (Yatim: 2007)
Bagian putih lembaga, seperti endosperma merupakan cadangan makanan pada biji.Berdasarkan pembentukannya, endosperma berasal dari sel induk endosperma yang telah dibuahi oleh sel sperma.Perisperma merupakan putih lembaga luar.Bagian ini berasal dari nuselus atau selaput bakal biji.
a.       Selaput biji (arillus)
Selaput biji merupakan pertumbuhan dari tali pusar.Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh dan berubah sifatnya menjadi selaput biji (arillus).Salut biji ada yang berdaging, misalnya pada biji durian dan ada yang berair misalnya pada biji rambutan.Serta ada juga yang menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala.( Hidayat: 1995)
b.      Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang perkembangannya sempurna akan memiliki struktur sebagai berikut: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon akar) dan kotiledon (calon daun). ( Suradinata: 1998)

c.       Cadangan Makanan
Cadangan makanan merupakan kandungan yang ada dalam biji, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Biji yang sedikit atau bahkan tidak ada. Cadangan makanan disebut biji eskalbumin. Cadangan makanan berfungsi sebagai jaringan penyimpan. Cadangan makanan memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalam selnya. (Suradinata: 1998)
Perkembangan cadangan makanan umunya dimulai sebelum perkembangan embrio. Cadangan makanan berkembang dari pembelahan mitosis inti endosperm yang dihasilkan dari peleburan salah satu gamet jantan dengan 2 inti kutub atau dengan inti sekunder. Cadangan makanan tersebut kaya akan zat – zat makanan, yang disediakan bagi embrio yang sedang berkembang. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan yaitu:
1)      Kotiledon, misal pada kacang-kacangan (Legumes), semangka (Citrullus vulgaris Schrad), labu (Cucurbita pepo L).

 
2)      Endosperm, misal pada jagung (Zea mays L), gandum (Triticum aestivum L) dan golongan cerealia lainnya. Pada kelapa (Cocos nucifera bagian dalamnya yang berwama putih dan dapat dimakan adalah merupakan endospermnya. (Yatim: 2007)
2.      Bagian Biji Luar
a.       Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari.Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
1)   Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
2)    Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
3)   Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti. (Hidayat: 1995)

b.      Lapisan kulit luar (testa).
Pelindung biji terdiri atas kulit biji, sisa-sisa nucleus, endosperm dan kadang-kadang bagian dari buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas (misalnya pada kacang tanah) atau tebal dan keras seperti pada kelapa. Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga (embrio) dari kekeringan dan kerusakan mekanis.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwama kecoklatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta. (Campbell:2008)

c.       Sayap (ala) dan Rambut (coma)
Berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencar oleh angin.Misalnya pada biji kelor. Selain sayap ada juga beberapa tumbuhan yang memiliki rambut atau bulu halus yang berasal dari penonjolan sel-sel kulit luar biji. Bulu halus ini memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Misalnya pada biji kapas. (Campbell:2008)

C.    Perbedaan Biji Monokotil dan Dikotil
1.      Biji Monokotil
Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga. Biji monokotil memiliki endosperma sehingga makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari endosperma. (yatim: 2007)
2.      Biji Dikotil
Tumbuhan berbiji belah atau tumbuhan berkeping biji dua adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama dengan memiliki sepasang daun lembaga(kotiledon:daun yang terbentuk pada embrio) berbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Biji dikotil tidak memiliki endosperma. Makanan untuk pertumbuhan embrio berasal dari kotiledon. (Hidayat: 1995)
No.
Monokotil
Dikotil
1.
Berkeping satu
Berkeping dua
2.
Terdapat endosperma
Tidak ada endosperma
3.
Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari endosperma
Makanan untuk pertumbuhan embrio di peroleh dari cotyledon


D.    Kecambah
  Kecambah adalah tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari bji serta masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji. Kecambah memperlihatkan bagian-bagian seperti telah diuraikan mengenai lembaga, karena memang kecambah itu berasal dari lembaga. Hanya pada kecambah bagian-bagian tadi sudah lebih jelas dan mempunyai ukuran yang lebih besar.
Perkecambahan biji dapat dibedakan dalam dua macam :
1.      Perkecambahan diatas tanah (epigaeis), yaitu jika pada perkecambahan, karena pembentangan ruas batang dibawah daun lembaga, daun lembaganya lalu terangkat keatas, muncul diatas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseolus radiates), daun lembaganya lalu berubah warnanya menjadi hijau, dapat digunakan untuk asimilasi, tetapi umurnya tidak panjang. Daun lembaga itu kemudian gugur, dan sememtara itu pada kecambah sudahterbentuk daun-daun normal yang dapat melakukan tugas asimilasi.
2.      Perkecambahan dibawah tanah (Hypogaeis), bila daun lembaga tetap tinggal didalam kulit biji, dan tetap didalam tanah, seperti terdapat misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum). (Suradinata:1998)

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan spermatophyta biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama.
2.      Setelah pembuahan ganda, jaringan-jaringan baru yakni embrio dan endosperm berkembang disertai dengan perkembangan atau pertumbuhan jaringan lain disekelilingnya.
3.      Bagian biji sebelah luar terdiri dari selaput biji, kulit biji, sayap dan bulu.
4.      Bagian biji sebelah dalam terdiri dari lembaga dan bagian-bagian lembaga yaitu akar lembaga, batang lembaga dan keping biji (cotyledon).
5.      Perkecambahan berdasarkan letak kotiledonnya dibagi menjadi 2, yaitu :
a.       Perkecambahan epigeal
b.      Perkecambahan hypogeal
6.      Bagian – bagian perkecambahan :
a.       Radikula
b.      Kotiledon
c.       Cauliculus
d.      Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon
e.       Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon 
f.       Testa
7.      Fungsi biji sebagai cadangan makanan yang memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan tumbuhan dalam perkembangannya. Cadangan makanan bersel kecil berwarna putih agak kelabu, berdinding tipis, mengandung butir aleuron dan tetes minyak serta bahan cadangan tersimpan di dalamselnya.




DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Nell A, dkk. 2008. Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta : Erlangga
Hidayat, Estiti .B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Suradinata, Tatang. 1998. Struktur Tumbuhan. Bandung : Angkasa
Yatim, Wildan. 2007. Kamus Biologi. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia